JENAZAH SEORANG SUAMI TERSENYUM SAAT MENINGGAL


Hargailah pemberian seseorang dalam bentuk apapun. Karna itu adalah sebuah penghormatan buat kita walau pun sekecil apapun nilainya. Seperti kisah berikut ini yang di ambil dari kehidupan pasangan suami istri.

Setiap hari Alextan Taulana bekerja sebagai kuli bangunan. Gajinya tak seberapa yang hanya mencukipi keperluan rumah tangganya saja. Itu pun jika ada panggilan kerja proyek bangunan yang tak tentu kapan datangnya. Cuman itu keahliannya dalam bidang usaha karna Alextan hanyalah seorang tamatan SD.

Suatu hari Alextan pulang kerumah dengan membawa uang hasil kerjanya setelah selesai mengerjakan proyek bangunan. Tak seberapa sih.. Cuman sekitar tiga juta lebih. Hasil segitu sudah cukup memuaskan buat Alextan setelah bekerja selama 3 bulan. Tapi tidak untuk Inggrid Suringgrid istri Alextan tercinta. Uang segitu tidak cukup buat Inggrid yang hanya kebagian satu juta saya karna selebihnya untuk membayar hutang yang di pinjam Inggrid buat kebutuhan dapur selama Alextan tidak di rumah selama tiga bulan.

Inggrid selalu mengeluh jika Alextan pulang dengan membawa uang segitu. Bahkan sambutan hangat dari istri pun tidak di dapatkan Alextan setelah berkerja keras di luar sana. Tentu saja ini membuat Alextan sedih, kecewe dan juga kesal. Tak jarang mereka berantem karna masalah penghasilan.

begitulah Alextan selalu jelek di mata Inggrid. Bagi Inggrid, Alextan tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya nafkan lahir sebagai seorang suami. Dan hubungan rumah tangga mereka pun bejalan tidak sehat.

Beberapa bulan kemudian setelah dapat panggilan dari mandor, Alextan pun kembali pulang dengan membawa hasil yang masih segitu-segitu. Di rumah istrinya sudah menunggu. Seperti biasa, tanpa sambuta kedatangan dari istri, Alextan memberikan uang dari hasil kerjanya kepada istri tercinta. Tapi apa.. Inggrid lagi-lagi mengeluh karna uang yang di berikan Alextan masih kurang. Dan seperti biasa Inggrid pun marah dengan muka masam.

Aneh.. Tak biasanya. Dan Inggrid juga menyadarinya. Alextan yang biasanya kesal dengan kelakuan Inggrid, kini malah berubah. Alextan terlihat sangat sabar dan sangat tenang menghadapi kekesalan Inggrid istrinya. Malah Alextan lebih sering melontarkan rayuan manja kepada Inggrid walau pun Inggrid tidak menanggapi sikap suaminya. Dan itu berlangsung selama Alextan berada di rumah dengan sikap Alextan yang semakin hari semakin sabar dan memperlakukan Inggrid selembut mungkin.

Tapi selama Alextan bersikap begitu, Inggrid justru bertambah kesal bahkan merasa jijik melihat perubahan sikap suaminya yang condong berubah romantis.

Tiga hari berikutnya. Di saat pasangan suami istri ini hendak tidur. Alextan berbaring di sebelah istrinya dan merangkul Inggrid sehangat mungkin. Saat itu Alextan berkata.

''Inggrid.. Entah kenapa beberapa hari ini aku merasa takut. Takut akan kamu. Aku merasa takut entah kenapa.. Bukan dari sikapmu.. Tapi karena kamu selalu ada di pikiranku. Dan jika aku berada di dekatmu, entah kenapa hatiku begitu tenang meski pun kamu sedang marah2..'' ujar Alextan kepada Inggrid.

Inggrid tidak menjawab dan berusaha melepaskan pelukan suaminya. Tapi hati kecilnya juga merasakan hal yang sama kepada suaminya. Dan akhirnya Inggrid membiarkan Alextan memeluk dirinya sampai meraka tidur.

Besok paginya inggrid terbangun. Di lihatnya suaminya masih terlelap. Inggrid pun beranjak dari kasur dan setelah itu Inggrid pun pergi ke pasar.

Pukul 8.00 wib. Alextan masih tertidur di kamar. Tanpa menghiraukan suaminya, Inggrid melanjutkan tugasnya di dapur memasak untuk santapan hari ini. Pukul 10.00 wib. Inggrid pun selesai memasak. Di lihatnya suaminya ternyata masih tidur. Karna udah siang, Inggrid pun membangunkan suaminya. Tapi apa.. Suaminya belum juga bangun meski pun badannya sudah di guncang-guncang.

DEEEEG...!!!

Serasa tak percaya dan seakan di pukul batu besar. Inggrid menyadari suaminya telah meninggal. Suaminya telah tidur untuk selama-lamanya. Dan saat itu juga Inggrid menjerit dan menangis sejadi-jadinya.

= penyesalan selalu datang belakangan. Hargailah orang yang menyayangimu sebelum terlambat =

Singkat cerita.

Kini rumah kediamannya sudah di penuhi oleh para pelayat. Alextan terbujur kaku di tengah rumah dengan di tutupi selimut dan kain putih Doank yang menutupi wajahnya. Suasana duka pun begitu terpancar. Terutama di hati Inggrid yang menyadari kenapa sikap suaminya akhir-akhir ini berubah drastis. Dan juga ucapan suaminya semalam yang masih tergiang di benaknya. Juga pelukan hangat suaminya yang di berikan kepada Inggrid untuk yang terakhir kalinya. Inggrid sangat menyesal atas sikapnya kepada suaminya selama ini.

Waktu terus berlalu. Jenazah Alextan pun siap untuk di mandikan. Salah satu kerabat menghampiri jenazah Alextan untuk memindahkan ketempat pemandian jenazah yang sudah disiapkan.

Tapi.. Ketika kain putih yang menutupi wajah Alextan di buka...

Subhanallah.. Beberapa pelayat pun kaget. Ternyata Jenazah Alextan yang terbujur kaku itu tersenyum indah.

''sungguh mulia hatinya.. Senyumannya membuat hati kita tenang.. Alextan telah pergi untuk selamanya dengan meninggalkan senyuman untuk kita semua..'' ujar seorang ustadz.

Inggrid pun merinding melihat senyum jenazah suaminya.

''senyuman beliau, menandakan kebersihan hatinya yang putih.. Subhanallah..!!'' tambah seorang ustadz.

Semua pelayat pun hening menyaksikan jenazah Alextan yang tersenyum dengan penuh keharuan.

Di saat yang bersamaan yang penuh keharuan.. tiba tiba.....?

''Senyum sikat pepsoden..!! Gigi putih bersih.. Nafas segar..!!!'' ujar Alextan tiba-tiba bangkit memperlihatkan giginya yang putih sambil memegang pasta gigi pepsoden kemasan kotak.

Seketika, seisi rumah pun langsung heboh. Semua pelayat kocar-kacir berhamburan keluar rumah di buatnya..

wkwkwkwk...:D

Serius amat sih bacanya..:..P